Senin, 31 Oktober 2011
Catatan tersisa dari perjalanan ziarah wisata Magelang-Jogya
Oleh : H. Moh. Nasir, S.Ag
MBAH MAD
Meski usia senja telah lemahkan tubuhmu
Namun bening hatimu tetap pancarkan kebesaran
Hingga aku yang terpenjara kejahilan
Tak lagi berharap engkau bermurah kata dan doa
Tiga kali fatihahmu itu lebih dari cukup buatku
Karena kebesaranmu dan keagungan fatihah telah menyatu
Basahi gersang hati kami yang merindu
Salam takzim buatmu,mbah Mad
Watucongol,25 Juni 2008 pk.17.10
MBAH DALHAR
Sering kubertanya kenapa rentang waktu begitu jauhnya
Hingga tak pernah ada perjumpaan fisik diantara kita
Lalu darimana dapat kuraih mutiaramu nan gemilang?
Kucari lewat murid-muridmu
Subhanallah,begitu besar,begitu banyak versi dan dimensimu
Semuanya memancarkan kebesaran
Akupun makin tenggelam dalam pencarian menguak misterimu
Meski kurasa tak pernah usai sampai ujung waktuku
Dan hari ini aku bersimpuh di keagungan pusaramu
Serasa tahlil yang kubacapun lenyap di samudra karomahmu
Hingga tak tersisa lagi keberanianku buat panjatkan satu permohonanpun
Maka terserah padamu jua,mau mberkahi apa engkau padaku
Kuterima seikhlasnya
Gunungpring,25 Juni 2008 pk.18.20
MALIOBORO
Aku merasa terjebak dikeriuhan nafsu belanja tak terkendali
Hingga serasa tak ada ruang buat tafakur tentang belanja apa yang sebenarnya kita perlukan,apalagi ruang buat berzikir
Tersesatkah aku di belantara Malioboro?
Ah tidak,mungkin hanya aku yang tak mampu ciptakan ruang fikir dan zikir itu.
Malioboro,25 Juni 2008 pk 22.15
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar