SELAMAT DATANG DI MTs SALAFIYAH WONOYOSO BUARAN PEKALONGAN

Rabu, 23 November 2011

BAHAN KIMIA DALAM MAKANAN, AMANKAH …….???

By Lilik Latifah, S.Tp.


Memasuki Tahun Pelajaran baru siswa disibukkan kembali dengan Kegiatan Belajar Mengajar. Salah satu aktifitas yang selalu diminati siswa setiap berangkat ke sekolah adalah mengkonsumsi berbagai  jajanan sekolah( snack-snack ringan) ketika istirahat. Tahukah kalian apakah makanan-makanan yang dikonsumsi tersebut aman bagi kesehatan atau sebaliknya justru berbahaya? Perhatikan juga dengan makanan yang dikonsumsi setiap hari, Apakah makanan tersebut merupakan bahan asli ataukah makan yang sudah mendapatkan bahan tambahan lain?? yang dikenal juga dengan istilah Zat Aditif Makanan.
Berdasarkan cara mendapatkannya, zat aditif makanan dikelompokkan menjadi dua, yaitu:zat aditif alami dan zat aditif buatan (sintetik). Zat aditif alami adalah zat tambahan makanan yang dapat diperoleh langsung dari alam. Adapun zat aditif makan sintetik adalah zat aditif yang berasal dari bahan kimia sintetik (buatan/tiruan).

A.  Bahan Kimia Alami/Zat Aditif Alami
            Bahan kimia alami adalah bahan kimia yan berasal dari hewan maupun tumbuhan. Beberapa bahan kimia alami yang biasa digunakan dalam makanan dimanfaatkan sebagai bahan pewarna, bahan pemanis, bahan pengawet dan sebagai bahan penyedap rasa.
            Bahan Kimia Alami yang digunakan sebagai Pewarna antara lain : Daun Suji digunakan untuk meghasilkan warna hijau, Kunyit (Curcuma longa) digunakan sebagai pewarna kuning dan juga sebagai bahan pembuat jamu, Daun jati (Tectoria grandis) untuk memberikan warna merah kecokelat-cokelatan, keluak ( Pangiun edule)menghasilkan warna cokelat kehitaman, Oman yaitu bahan yang terbuat dari batang  padi yang dibakar dan direndam dalam air sehingga air berwarna hitam, karamel menghasilkan warnacokelat pada permen dan masih banyak yang lain seperti cabe merah, gula Bit, Wortel dan Jeruk yang bisa memberikan warna kuning pada minuman.
            Beberapa Bahan Kimia Alami yang digunakan sebagai pemanis antara lain :Gula pasir, Gula jawa, Gula aren yaitu terbuat dari sadapan bunga aren berwarna cokelat tua dan biasanya digunakan sebagai pemanis jamu, gula batu dan Gula bit yang terbuat dari umbi tanaman bit yang diekstraksi dari sukrosa. Berbagai jenis Gula selain digunakan sebagai bahan pemanis juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan pengawet alami. Bahan pengawet alami lainnya adalah : garam dapur dan asam jawa. Rempah-rempah seperti kayu manis dan cengkeh karena mengandung asam benzoat juga dapat digunakan sebagai pengawet dan dapat berfungsi juga sebagai bahan penyedap makanan selain garam, daun pandan dan terasi.

B.Bahan Kimia Buatan/ Zat Aditif Buatan
            Beberapa Bahan Kimia buatan yang biasa terdapat dalam makanan diantaranya adalah : Bahan kimia buatan yang digunakan sebagai pewarna seperti Tartrazine, Sunset Yellow, Yellow Poncean 4R, Patent Blue V, Briliant Blue FCF dan Briliant Black BN. Pe
            Konsumsi gula yang berlebihan dapat menyebabkan timbulnya penyakit kencing manis (Diabetes melitus). Untuk dapat mengkonsumsi makanan manis tanpa takut pada resiko penyakit, ada bahan makana pengganti gula atau pemanis buatan rendah kalori. Bahan-bahan tersebut adalah sebagai berikut: Aspartam, pemanis buatan ini dapat menghasilkan rasa manis hingga 200 kali lipat lebih manis daripada gula pasir dan tidak meninggalkan rasa pahit di lidah, Pemanis lainnya adalah Siklamat yang penggunaannya perlu dibatasi atau dilarang samasekali karena merupakan zat karsinogen, dan Bahan pemanis yang juga berbahaya dan dilarang penggunaannya adalah Sakarin.
            Bahan kimia sintetik yang sering digunakan sebagai pengawet makanan yaitu natrium benzoat untuk mengawetkan makanan dan minuman, asam sitrat untuk asinan, natrium nitrat untuk mengawetkan daging, natrium dan kalsium propionat untuk mengawetkan roti dan kue serta asam askorbat untuk mencegah jamur dan mengawetkan minyak. Beberapa bahan pengawet lainnya yang sangat berbahaya dan tidak boleh digunakan dalam makanan karena dapat menimbulkan kanker yaitu boraks dan formalin. Formalin merupakan bahan pengawet pada mayat agar tidak membusuk, sedangkan boraks biasa digunakan untuk produk mie dan tahu yang sudah dilarang penggunaannya.
            Bahan kimia buatan yang digunakan sebagai penyedap adalah MSG ( Monosodium Glutamat) yang bisa memberikan rasa gurih dan biasa terdapat pada makanan-makanan ringan (snack). Minuman ringan maupun jajanan anak-anak semacam agar-agar dan bermacam-macam kue memiliki rasa buah –buahan yang segaryang diperoleh dari senyawa-senyawa tertentu seperti : senyawa amil kaproat memberikan senyawa apel da nanas, senyawa benzaldehida menimbulkan aroma ceri dan almond, senyawa amil asetat menimbulkan senyawa pisang dan senyawa benzyl asetat menimbulkan aroma straowberri.
Penggunaan bahan kimia dalam makanan sebenarnya diperbolehkan asal tidak membahayakan kesehatan dan sesuai dengan praturan Departemen Kesehatan, justru penggunaan bahan kimia ini bisa memberi beberapa manfaat, diantaranya : meningkatkan mutu atau menambah nilai gizi, mempertegas cita-rasa dan aroma pada makanan,memperbaiki penampilan agar lebih menarik, dan sebagai bahan pengawet.
Permasalahannya adalah ternyata banyak orang yang menyalahgunakan bahan kimia dalam pemanfaatannya, khususnyauntuk bahan kimia dari jenis sintetik (buatan, beberapa orang dengan sengaja menggunakan zat-zat kimia yang seharusnya tidak diperbolehkan dan dilarang penggunaanya, tujuannya adalah untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya. Hal inilah yang sangat membahayakan dan merugikan masyarakat, KENAPA???zat-zat kimia tersebut membahayakan karena dapat merusak sel-sesl sarafbahkan bisa sampai mematikan karena sifatnya yang karsinogenyaitu tidak bisa terurai dalam metabolisme tubuh.
Data dari Departemen kesehatan RI menyebutkan bahwa hampir sebagian besar makana, minuman dan jajanan yang dijual di masyarakat termasuk juga di sekolah-sekolah mengandung zat-zat yang berbahaya tersebut, mulai dari zat pewarna, zat pengawet,zat pemanis dan zat penyedap rasa. Rata-rata semuanya menggunakan zat-zat tersebut tidak sesuai dengan peraturan, misalnya : zat pewarna yang seharusnya digunakan dalam industri tekstil tetapi digunakan untuk makanan dan minuman, atau memakai zat pemanis yang melebihi kadar yang ditentukan, bahkan ada juga yang menggunakan seperti formalin dan boraks yang seharusnya digunakan untuk mengawetkan mayat taoi justru digunakan untuk makanan. Hal-hal seperti diatas banyak dijumpai disekitar kita.
Penggunaan bahan penyedap seperti MSG yang berlebihan dapat menyebabkan Chinese Restaurant Syndrome dengan gejala naiknya suhu tubuh, kerongkongan kering, kesemutan pada leher, rahang dan punggung, suara serak, sesak nafas, pusing danberpengaruh pada kecerdasan otak untuk jangka waktu lama. Oleh karena itu WASPADALAH!!!! Hati-hati dalam mengkonsumsi makanan, minuman dan jajanan, harus pintar memilihnya jangan sampai malah merugikan dan membahayakan kesehatan kita.
Salah satu solusi untuk menghindari dampak buruk tersebut adalah dengan mengurangi makanan yang mengandung bahan kimia sintetik baik itu pemanis, pengawet dan penyedap. Sebaliknya  memperbanyak mengkonsumsi makanan-makanan alami tanpa bahan kimia sintetik, mengkonsumsi buah dan sayur untuk menetralisir zat kimia yang sudah terlanjur masuk dalam tubuh. Untuk siswa-siswa sebaiknya membawa bekal makanan dan minuman dari rumah, jangan membeli jajanan-jajanan disembarang tempat, menghindari sesering mungkin mengkonsumsi makanan, minuman jajanan dengan warna yang terlalu mencolok. KENAPA??? Kesehatan adalah karunia yang harus dijaga, dengan menjaga kesehatan berarti juga sebagai salah satu wujud syukur kapada Allah SWT.